Semakin hari, kebutuhan manusia akan cat semakin bertambah. Mulai dari cat tembok, cat kayu, cat besi hingga cat semprot.
Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa UNY yang terdiri dari Adelia Putri Hestiana Dewi, Anita Rahmawati dan Fakhrizal Naufal dari jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA memanfaatkan zeolit alam dan selulosa dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi dan perekat pada cat dinding.
Baca Juga: warna cat tembok
Adelia mengatakan selama ini sabut kelapa pemanfaatannya belum dioptimalkan dengan baik, padahal sabut kelapa bisa menjadikan salah satu produk cat yang ramah lingkungan.
• Batik Kibasan Sabut Kelapa dari Bantul Pakai Bahan Pewarna Alami
Menurutnya komponen dasar sabut kelapa sendiri terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang mana hal tersebut bisa digunakan sebagai bahan matrik pada komposit zeolite.
"Sabut kelapa mengandung serat (fiber) dan gabus (pitch) yang menghubungkan satu serat dengan serat yang lainnya. Sabut kelapa ini terdiri dari 75% serat dan 25% gabus. potensi penggunaan serat sabut kelapa sebagai biosorben untuk menghilangkan logam berat dari perairan cukup tinggi karena serat sabut kelapa mengandung lignin dan selulosa,” katanya.
Anita Rahmawati mengatakan, untuk penelitian sendiri dilakukan di Fakultas MIPA UNY.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, satu set alat refluk, erlenmeyer, gelas beker, hot plate stirrer, pengaduk magnet, corong gelas, kertas saring, oven pemanas, neraca analitik, termometer, cawan petri, XRD, FT-IR, SEM, peralatan gelas, mufel furnance.
Sedangkan bahan yang diperlukan adalah sabut kelapa, zeolit alam, aquades (H2O), natrium hipoklorit (NaOCl), asam klorida (HCl), aseton (p.a), natrium hidroksida (NaOH), acrylix, asam nitrat (HNO3), natrium nitrit (NaNO2), dinatrium sulfit (Na2SO3) dan selulosa komersial mikrokristalin.
Artikel Terkait: harga cat aquaproof
"Setelah melalui beberapa proses penelitian di laboratorium seperti preparasi zeolit alam, delignifikasi dan ekstraksi nano selulosa sabut kelapa, aktivasi zeolit alam, sintesis komposit zeolit nano selulosa, uji karakteristik nano selulosa sabut kelapa dan karakterisasi komposit zeolit nano selulosa sabut kelapa, maka pembuatan cat tembok emulsi dilakukan," ungkapnya.
• Komposisi Warna Cat Tentukan Karakter Motor
Acrylix dilarutkan sebanyak 300 gram ke dalam 300 ml air, lalu diaduk hingga homogen, kemudian ditambahkan komposit zeolit-nano selulosa dari sabut kelapa sebanyak 100 gram, setelah itu kembali diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer hingga homogen dan menjadi cat tembok emulsi.
"Cat tembok emulsi yang diperoleh selanjutnya dianalisis berdasarkan SNI 3564:2009 tentang syarat mutu cat tembok emulsi dengan parameter uji kadar padatan total, waktu mengering sentuh, waktu mengering keras, pH, kehalusan dan daya tutup," terangnya
Sebelumnya, penelitian ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta tahun 2019 dan lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang akan diselenggarakan di Bali akhir Agustus ini.
Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa UNY yang terdiri dari Adelia Putri Hestiana Dewi, Anita Rahmawati dan Fakhrizal Naufal dari jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA memanfaatkan zeolit alam dan selulosa dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi dan perekat pada cat dinding.
Baca Juga: warna cat tembok
Adelia mengatakan selama ini sabut kelapa pemanfaatannya belum dioptimalkan dengan baik, padahal sabut kelapa bisa menjadikan salah satu produk cat yang ramah lingkungan.
• Batik Kibasan Sabut Kelapa dari Bantul Pakai Bahan Pewarna Alami
Menurutnya komponen dasar sabut kelapa sendiri terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang mana hal tersebut bisa digunakan sebagai bahan matrik pada komposit zeolite.
"Sabut kelapa mengandung serat (fiber) dan gabus (pitch) yang menghubungkan satu serat dengan serat yang lainnya. Sabut kelapa ini terdiri dari 75% serat dan 25% gabus. potensi penggunaan serat sabut kelapa sebagai biosorben untuk menghilangkan logam berat dari perairan cukup tinggi karena serat sabut kelapa mengandung lignin dan selulosa,” katanya.
Anita Rahmawati mengatakan, untuk penelitian sendiri dilakukan di Fakultas MIPA UNY.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, satu set alat refluk, erlenmeyer, gelas beker, hot plate stirrer, pengaduk magnet, corong gelas, kertas saring, oven pemanas, neraca analitik, termometer, cawan petri, XRD, FT-IR, SEM, peralatan gelas, mufel furnance.
Sedangkan bahan yang diperlukan adalah sabut kelapa, zeolit alam, aquades (H2O), natrium hipoklorit (NaOCl), asam klorida (HCl), aseton (p.a), natrium hidroksida (NaOH), acrylix, asam nitrat (HNO3), natrium nitrit (NaNO2), dinatrium sulfit (Na2SO3) dan selulosa komersial mikrokristalin.
Artikel Terkait: harga cat aquaproof
"Setelah melalui beberapa proses penelitian di laboratorium seperti preparasi zeolit alam, delignifikasi dan ekstraksi nano selulosa sabut kelapa, aktivasi zeolit alam, sintesis komposit zeolit nano selulosa, uji karakteristik nano selulosa sabut kelapa dan karakterisasi komposit zeolit nano selulosa sabut kelapa, maka pembuatan cat tembok emulsi dilakukan," ungkapnya.
• Komposisi Warna Cat Tentukan Karakter Motor
Acrylix dilarutkan sebanyak 300 gram ke dalam 300 ml air, lalu diaduk hingga homogen, kemudian ditambahkan komposit zeolit-nano selulosa dari sabut kelapa sebanyak 100 gram, setelah itu kembali diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer hingga homogen dan menjadi cat tembok emulsi.
"Cat tembok emulsi yang diperoleh selanjutnya dianalisis berdasarkan SNI 3564:2009 tentang syarat mutu cat tembok emulsi dengan parameter uji kadar padatan total, waktu mengering sentuh, waktu mengering keras, pH, kehalusan dan daya tutup," terangnya
Sebelumnya, penelitian ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta tahun 2019 dan lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang akan diselenggarakan di Bali akhir Agustus ini.
Komentar
Posting Komentar