Langsung ke konten utama

Cara Melukis Di Tembok Menggunakan Baligho Bekas

Seorang warga Dusun Sukarahayu, RT 03/07, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar memiliki cara unik memanfaatkan baligho bekas menjadi sesuatu yang memiliki nilai rupiah.
Misbahul Munir, pria berumur 24 tahun ini memanfaatkan baligho bekas sebagai bahan untuk lukisannya. Sebagai ganti dari kanvas, ia juga memanfaatkan cat tembok yang harganya sangat terjangkau. Meski begitu, hasil karyanya tak bisa diragukan lagi, bahkan bisa disejajarkan dengan seniman lainnya.
Baca Juga: warna cat tembok
Pria yang akrab dipanggil Bahul ini mengaku, ia melukis dengan media tersebut bukan untuk mencari uang, namun ia hanya hoby memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu, seperti halnya menggambar di baligho tersebut.
“Karya seni itu tidak dapat dihargai dengan angka-angka. Saya hanya iseng menggambar dengan cat tembok pada baligho bekas, kebetulan saja hasilnya kata teman-teman bagus,” jelas Bahul.
Artikel Terkait: tabel besi beton
Bahul mengaku, dirinya tidak hanya bisa menggambar pada bekas baligho saja, namun bisa membuat wayang dengan media seadanya, seperti menggunakan bekas karpet, kardus, spon, fiber atau lainnya.
“Memang saya belum pernah menjualnya, tapi kalau kira-kira harga wayang buatan saya mulai Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu, tergantung tingkat kesulitannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Maswan (53), warga Purwodadi, RT 07 RW 04, Desa Waringinsari, mengatakan, hasil karya Bahul diakui sudah bagus dan bisa disejajarkan dengan seniman lain.
“Iya Bahul emang kreatif, lah itu barang-barang bekas saja dapat menjadi sesuatu yg bernilai lebih. Ini patut dicontoh pemuda lainnya dalam pemanfaatan barang bekas yang bsia bernilai rupiah,” imbuh Maswan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyebab Pemerintah Didesak Segera Cairkan Anggaran Pemilu

Pemerintah menggodok alokasi anggaran untuk 27 juta pekerja rentan sebagai penerima bantuan iuran (PBI) agar dilindungi jaminan sosial program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm). Untuk tahap awal, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun yang diperuntukan bagi 10 persen dari jumlah mereka itu atau sebanyak 2,7 juta pekerja. Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, Senin 17 Desember 2018, yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan dengan pihak terkait untuk mengkaji kepesertaan 27 juta pekerja rentan dakam rangka menjadi peserta jaminan sosial dengan menggunakan sumber dana lain atau di luar pemberi kerja/pengusaha. FGD diikuti kalangan pemerintah, akademisi, pengusaha dan lainnya. Direktur Pengembangan Strategis & Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Sumarjono mengatakan, kepesertaan pekerja rentan saat ini sangat memprihatinkan. Sebab, upah mereka tidak mencukupi untuk membayar iuran meskipun besarannya secara

Tutorial Memanfaatkan Sabut Kelapa untuk Bahan Cat Tembok

Semakin hari, kebutuhan manusia akan cat semakin bertambah. Mulai dari cat tembok, cat kayu, cat besi hingga cat semprot. Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa UNY yang terdiri dari Adelia Putri Hestiana Dewi, Anita Rahmawati dan Fakhrizal Naufal dari jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA memanfaatkan zeolit alam dan selulosa dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi dan perekat pada cat dinding. Baca Juga: warna cat tembok Adelia mengatakan selama ini sabut kelapa pemanfaatannya belum dioptimalkan dengan baik, padahal sabut kelapa bisa menjadikan salah satu produk cat yang ramah lingkungan. • Batik Kibasan Sabut Kelapa dari Bantul Pakai Bahan Pewarna Alami Menurutnya komponen dasar sabut kelapa sendiri terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang mana hal tersebut bisa digunakan sebagai bahan matrik pada komposit zeolite. "Sabut kelapa mengandung serat (fiber) dan gabus (pitch) yang menghubungkan satu serat dengan serat yang lainnya. Sabut kelapa ini terdiri dar

Begini Analisa Pakar ITS Surabaya Soal Ambruknya Atap Galvalum

Ambruknya atap rangka galvalum SDN Gentong I Pasuruan yang menewaskan setidaknya 2 orang dan puluhan lainnya luka menyisakan kesedihan dan kekecewaan mendalam. Pasalnya kejadian itu diduga akibat kesalahan konstruksi bangunan. Ahli Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Ir Mudji Irmawan M.T kepada beritajatim.com mengatakan bahwa hipotesa yang paling mendekati adalah karena kesalahan saat pemasangan awal galvalum. “Memang bisa diperkirakan ada kesalahan saat pemasangan awal. Jadi kesalahan sudah terjadi sejak awal,” katanya kepada beritajatim.com, Rabu (6/11/2019). Baca Juga: harga baja ringan per batang Kemudian ia menerangkan bahwa kejadian runtuhnya konstruksi rangka atap yang menggunakan material galvalum (baja ringan.red) sudah sering terjadi dan mengakibatkan banyak korban. “Mencermati kondisi tersebut, saya sudah sering mengingatkan bahwa bahan material Galvalum memang secara kualitas sudah cukup baik karena diproduksi oleh pabrik yang mempunyai k