Gerakan mendadak pada kepala dan leher manusia dapat meregangkan dan merobek lapisan pembuluh darah, menghasilkan gumpalan darah yang bisa pecah dan menyebabkan kematian melalui emboli atau stroke.
Baca Juga: adaptasi morfologi
Para peneliti menemukan varietas anatomis pertama pada leher burung hantu, di mana salah satu arteri utama memberi asupan ke otak melalui bony holes di tulang punggung. Rongga berlubang tersebut kira-kira 10 kali lebih lebar dari arteri yang melewatinya.
Baca Juga: gambar mitokondria
Ruang yang berlebih itu menciptakan satu set kantung udara yang melindungi arteri, memungkinkannya bergerak saat berputar. Mata burung hantu yang menghadap ke depan, membuatnya memiliki daya lihat yang lebih baik, tetapi mereka tidak bisa menggerakkan mata di dalam soketnya.
Artikel Terkait: pembelahan sel mitosis
Karena tidak dapat menggerakkan mata, burung hantu harus memutar kepalanya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih luas tanpa perlu mengubah posisi tubuh dan berisiko terlihat oleh mangsanya. Demikian dilansir dari News Feed Time.
Baca Juga: adaptasi morfologi
Para peneliti menemukan varietas anatomis pertama pada leher burung hantu, di mana salah satu arteri utama memberi asupan ke otak melalui bony holes di tulang punggung. Rongga berlubang tersebut kira-kira 10 kali lebih lebar dari arteri yang melewatinya.
Baca Juga: gambar mitokondria
Ruang yang berlebih itu menciptakan satu set kantung udara yang melindungi arteri, memungkinkannya bergerak saat berputar. Mata burung hantu yang menghadap ke depan, membuatnya memiliki daya lihat yang lebih baik, tetapi mereka tidak bisa menggerakkan mata di dalam soketnya.
Artikel Terkait: pembelahan sel mitosis
Karena tidak dapat menggerakkan mata, burung hantu harus memutar kepalanya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih luas tanpa perlu mengubah posisi tubuh dan berisiko terlihat oleh mangsanya. Demikian dilansir dari News Feed Time.
Komentar
Posting Komentar