Langsung ke konten utama

Seminar Nasional Bioteknologi Perubahan Iklim UKDW

Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyelenggarakan seminar nasional perubahan iklim dengan tema Climate Change : Global Threat and How to Solve Them. Seminar ini diadakan sebagai bentuk keprihatinan dan partisipasi Fakultas Bioteknologi UKDW dalam upaya mitigasi dan penyusunan startegi adaptasi perubahan iklim.

Baca Juga: pengertian bioteknologi  

Seminar Nasional tersebut digelar di Auditorium Koinonia UKDW, dan dibuka oleh Lucky O. Prakoso, sebagai ketua panitia seminar. Seminar ini diikuti lebih dari 230 orang peserta, terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi.

Baca Juga: pengertian lingkungan

UAI Kaji Wacana Pencabutan Ijazah Bagi Koruptor. UAI Gandeng ICW Beri Kuliah Tambahan Antikorupsi. Bangun Mental Antikorupsi Sejak Mahasiswa Baru Sampai Lulus
BrandconnectTak Perlu Diet Ketat, Minum Kopi Juga Sanggup Turunkan Berat Badan
Pelaksanaan seminar bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian serta tumbuhnya gerakan di kalangan mahasiswa agar secara kolaboratif terlibat dalam program mitigasi perubahan iklim.

Artikel Terkait: gambar pencemaran udara 

Dalam seminar nasional perubahan iklim ini, dihadirkan pembicara kunci yaitu Wahyudi Wardoyo, Senior Advisor The Nature Conrservancy Indonesia, sekaligus penasihat senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam paparannya disampaikan, bahwa perubahan Iklim sudah menjadi keniscayaan, Indonesia, termasuk negara yang sangat rentan (vulnerable). Indonesia sebagai negara mega biodiversitysangat merasakan dampak nyata perubahan iklim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyebab Pemerintah Didesak Segera Cairkan Anggaran Pemilu

Pemerintah menggodok alokasi anggaran untuk 27 juta pekerja rentan sebagai penerima bantuan iuran (PBI) agar dilindungi jaminan sosial program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm). Untuk tahap awal, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun yang diperuntukan bagi 10 persen dari jumlah mereka itu atau sebanyak 2,7 juta pekerja. Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, Senin 17 Desember 2018, yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan dengan pihak terkait untuk mengkaji kepesertaan 27 juta pekerja rentan dakam rangka menjadi peserta jaminan sosial dengan menggunakan sumber dana lain atau di luar pemberi kerja/pengusaha. FGD diikuti kalangan pemerintah, akademisi, pengusaha dan lainnya. Direktur Pengembangan Strategis & Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Sumarjono mengatakan, kepesertaan pekerja rentan saat ini sangat memprihatinkan. Sebab, upah mereka tidak mencukupi untuk membayar iuran meskipun besarannya secara

Tutorial Memanfaatkan Sabut Kelapa untuk Bahan Cat Tembok

Semakin hari, kebutuhan manusia akan cat semakin bertambah. Mulai dari cat tembok, cat kayu, cat besi hingga cat semprot. Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa UNY yang terdiri dari Adelia Putri Hestiana Dewi, Anita Rahmawati dan Fakhrizal Naufal dari jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA memanfaatkan zeolit alam dan selulosa dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi dan perekat pada cat dinding. Baca Juga: warna cat tembok Adelia mengatakan selama ini sabut kelapa pemanfaatannya belum dioptimalkan dengan baik, padahal sabut kelapa bisa menjadikan salah satu produk cat yang ramah lingkungan. • Batik Kibasan Sabut Kelapa dari Bantul Pakai Bahan Pewarna Alami Menurutnya komponen dasar sabut kelapa sendiri terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang mana hal tersebut bisa digunakan sebagai bahan matrik pada komposit zeolite. "Sabut kelapa mengandung serat (fiber) dan gabus (pitch) yang menghubungkan satu serat dengan serat yang lainnya. Sabut kelapa ini terdiri dar

Begini Analisa Pakar ITS Surabaya Soal Ambruknya Atap Galvalum

Ambruknya atap rangka galvalum SDN Gentong I Pasuruan yang menewaskan setidaknya 2 orang dan puluhan lainnya luka menyisakan kesedihan dan kekecewaan mendalam. Pasalnya kejadian itu diduga akibat kesalahan konstruksi bangunan. Ahli Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Ir Mudji Irmawan M.T kepada beritajatim.com mengatakan bahwa hipotesa yang paling mendekati adalah karena kesalahan saat pemasangan awal galvalum. “Memang bisa diperkirakan ada kesalahan saat pemasangan awal. Jadi kesalahan sudah terjadi sejak awal,” katanya kepada beritajatim.com, Rabu (6/11/2019). Baca Juga: harga baja ringan per batang Kemudian ia menerangkan bahwa kejadian runtuhnya konstruksi rangka atap yang menggunakan material galvalum (baja ringan.red) sudah sering terjadi dan mengakibatkan banyak korban. “Mencermati kondisi tersebut, saya sudah sering mengingatkan bahwa bahan material Galvalum memang secara kualitas sudah cukup baik karena diproduksi oleh pabrik yang mempunyai k