Pihak PDAM Tirta Daroy menurunkan tim untuk membenahi jaringan distribusi air bersih di kawasan Cot Lamkuweuh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Langkah itu diambil menyusul protes warga setempat terkait tidak adanya air bersih.
Aksi protes yang diwarnai dengan pencopotan meteran air lalu menggantungnya di gapura pintu masuk ke gampong tersebut berlangsung Minggu (4/8) siang.
Baca Juga: sambungan pipa PVC
Dirut PDAM Tirta Daroy, T Novizal Aiyub yang dihubungi Serambi, Senin (5/8) membenarkan telah menurunkan seluruh kekuatan untuk membenahi jaringan distribusi air di kawasan Cot Lamkuweuh. Selain memperbaiki pipa distribusi, pihak PDAM juga terus berupaya menyambungkan pipa-pipa yang memiliki tekanan air agar rumah-rumah penduduk yang belum mendapat air bisa teraliri.
"Kami terus melakukan berbagai cara agar rumah warga yang belum mendapat air bersih, bisa teraliri. Walau dipastikan tekanan airnya belum maksimal," tandas Ampon Yub, sapaan akrab T Novizal Aiyub.
Dia berharap, perbaikan jaringan distribusi yang sedang mereka lakukan bisa berjalan baik sehingga air bersih bisa sampai ke rumah warga, meski tekanannya tidak besar. Untuk membuat tekanan air ke kawasan itu tinggi, kata Ampon Yub, Pemko Banda Aceh kini sedang membangun bak penampungan atau reservoir. "Jika reservoir ini selesai, dipastikan tekanan air ke kawasan Ulee Lheue akan besar dan mampu menjangkau wilayah ujung pipa," jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman saat memimpil apel gabungan Pemko Banda Aceh, di Balai Kota, Senin (5/8) memerintahkan Dirut PDAM Tirta Daroy agar segera menangani persoalan air bersih secara serius. Instruksi itu disampaikan Wali Kota menanggapi aksi protes warga Cot Lamkuweuh karena aliran air bersih ke rumah mereka sudah lama tersendat.
"Setiap laporan masyarakat wajib kita respon dengan sigap. Bukan hanya di Cot Lamkuweuh, tapi di gampong lain bila ada masalah layanan air juga harus ditangani segera. Berikan pelayanan dengan senyum, cepat, dan tuntas," pesan Aminullah.
Pada apel gabungan itu juga Wali Kota kembali menegaskan komitmennya untuk menuntaskan persoalan distribusi air bersih paling lama pada awal 2020 mendatang. "Kita komit benahi soal air bersih, kita targetkan pada awal 2020 pelayanan PDAM di seluruh kota sudah semakin membaik."
"Namun tidak bisa instan karena banyak variabel yang mesti kita benahi, dan ini sudah terjadi sejak lama. Kita sedang upayakan yang terbaik, intinya kita akan kerahkan semua tenaga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengungkapkan, dirinya sangat memahami keinginan masyarakat agar persoalan air bersih dapat segera teratasi. Dia menyatakan tak menutup mata terhadap persoalan air bersih.
Menurut Aminullah, kompleksnya masalah yang dihadapi mulai dari jaringan pipa yang semrawut hingga masih tingginya angka pencurian air, membuat upaya yang dilakukan pihaknya tidak bisa instan.
"Khusus jaringan perpipaan yang carut-marut, ini sudah berlangsung puluhan tahun. Jadi perlu waktu untuk membenahinya. Pecahnya bendungan karet di titik sumber air baku PDAM di Krueng Aceh baru-baru juga menambah persoalan baru," ungkapnya.
Namun ia optimistis pembenahan pelayanan air bersih di Banda Aceh dapat rampung pada akhir tahun ini, paling lama awal tahun depan. Sejumlah program dan proyek pun telah, sedang, dan akan dilaksanakan pihaknya.
Pilihan Redaksi: Semen Tiga Roda
Wali Kota juga menyebutkan, pihaknya kini sedang membangun bak penampungan raksasa (reservoir) di kawasan Taman Sari. "Insyaallah akan rampung akhir tahun ini. Untuk itu, saya berharap masyarakat yang masih macet aliran air bersih di rumahnya untuk bersabar. Upaya lain seperti perbaikan jaringan pipa dan penertiban sambungan liar juga terus kita lakukan," katanya.
Aksi protes yang diwarnai dengan pencopotan meteran air lalu menggantungnya di gapura pintu masuk ke gampong tersebut berlangsung Minggu (4/8) siang.
Baca Juga: sambungan pipa PVC
Dirut PDAM Tirta Daroy, T Novizal Aiyub yang dihubungi Serambi, Senin (5/8) membenarkan telah menurunkan seluruh kekuatan untuk membenahi jaringan distribusi air di kawasan Cot Lamkuweuh. Selain memperbaiki pipa distribusi, pihak PDAM juga terus berupaya menyambungkan pipa-pipa yang memiliki tekanan air agar rumah-rumah penduduk yang belum mendapat air bisa teraliri.
"Kami terus melakukan berbagai cara agar rumah warga yang belum mendapat air bersih, bisa teraliri. Walau dipastikan tekanan airnya belum maksimal," tandas Ampon Yub, sapaan akrab T Novizal Aiyub.
Dia berharap, perbaikan jaringan distribusi yang sedang mereka lakukan bisa berjalan baik sehingga air bersih bisa sampai ke rumah warga, meski tekanannya tidak besar. Untuk membuat tekanan air ke kawasan itu tinggi, kata Ampon Yub, Pemko Banda Aceh kini sedang membangun bak penampungan atau reservoir. "Jika reservoir ini selesai, dipastikan tekanan air ke kawasan Ulee Lheue akan besar dan mampu menjangkau wilayah ujung pipa," jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman saat memimpil apel gabungan Pemko Banda Aceh, di Balai Kota, Senin (5/8) memerintahkan Dirut PDAM Tirta Daroy agar segera menangani persoalan air bersih secara serius. Instruksi itu disampaikan Wali Kota menanggapi aksi protes warga Cot Lamkuweuh karena aliran air bersih ke rumah mereka sudah lama tersendat.
"Setiap laporan masyarakat wajib kita respon dengan sigap. Bukan hanya di Cot Lamkuweuh, tapi di gampong lain bila ada masalah layanan air juga harus ditangani segera. Berikan pelayanan dengan senyum, cepat, dan tuntas," pesan Aminullah.
Pada apel gabungan itu juga Wali Kota kembali menegaskan komitmennya untuk menuntaskan persoalan distribusi air bersih paling lama pada awal 2020 mendatang. "Kita komit benahi soal air bersih, kita targetkan pada awal 2020 pelayanan PDAM di seluruh kota sudah semakin membaik."
"Namun tidak bisa instan karena banyak variabel yang mesti kita benahi, dan ini sudah terjadi sejak lama. Kita sedang upayakan yang terbaik, intinya kita akan kerahkan semua tenaga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengungkapkan, dirinya sangat memahami keinginan masyarakat agar persoalan air bersih dapat segera teratasi. Dia menyatakan tak menutup mata terhadap persoalan air bersih.
Menurut Aminullah, kompleksnya masalah yang dihadapi mulai dari jaringan pipa yang semrawut hingga masih tingginya angka pencurian air, membuat upaya yang dilakukan pihaknya tidak bisa instan.
"Khusus jaringan perpipaan yang carut-marut, ini sudah berlangsung puluhan tahun. Jadi perlu waktu untuk membenahinya. Pecahnya bendungan karet di titik sumber air baku PDAM di Krueng Aceh baru-baru juga menambah persoalan baru," ungkapnya.
Namun ia optimistis pembenahan pelayanan air bersih di Banda Aceh dapat rampung pada akhir tahun ini, paling lama awal tahun depan. Sejumlah program dan proyek pun telah, sedang, dan akan dilaksanakan pihaknya.
Pilihan Redaksi: Semen Tiga Roda
Wali Kota juga menyebutkan, pihaknya kini sedang membangun bak penampungan raksasa (reservoir) di kawasan Taman Sari. "Insyaallah akan rampung akhir tahun ini. Untuk itu, saya berharap masyarakat yang masih macet aliran air bersih di rumahnya untuk bersabar. Upaya lain seperti perbaikan jaringan pipa dan penertiban sambungan liar juga terus kita lakukan," katanya.
Komentar
Posting Komentar