Langsung ke konten utama

Penyebab Produk Kerajinan Kayu dan Batik Dari Batang Mampu Menyedot Pengunjung di Ekspo AOE19

Kerajinan tas dan sandal merek “Bejo” yang menggunakan bahan baku limbah kayu jati dan batik tulis“Rifaiyah” maupun jenis kerajinan lainnya serta makanan ringan dari Kabupaten Batang, mampu menyedot perhatian pengunjung pameran yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2019 (AOE19), yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (3/7).
Baca Juga: triplek melamin
"Kita di ekspo AOE19 memang menampilkan produk yang beda. Seperti tas dan sandal kayu, banyak yang minat dengan harga cukup bervariasi, mulai dari Rp150 ribu hingga Rp 2 juta. Produk lain pun ada, seperti kupu-kupu, batik dari daun, batikRifaiyah yang memiliki khas tersendiri,"kata Wihaji saat berada di stand Kabupaten Batang.
Karena kali ini temanya otonomi ekspo, ujar Wihaji, maka pihaknya memprioritaskan wisata dan produk ekonomi kreatif dari UMKM. Sebab, dari dua hal tersebut berdampak terhadap peningkatan ekonomi. Sehingga diharapkan melalui promosi tersebut dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat luar daerah yang berimbas pada peningkatan dan pemerataan kesejahteraan ekonomi.
"Ajang ekspo ini merupakan keperpihakan Pemkab terhadap ekonomi kreatif masyarakat untuk di promosikan di tingkat nasional. Setelah peminatnya tinggi maka kita dorong untuk memproduksi lebih banyak lagi, dan para wirausaha baru kita arahkan ke produk ekonomi kreatif,"tuturnya.
Ia menjelaskan, di gelaran ekspo, pihaknya tetap mengusung Batang sebagai surganya Asia (Heaven Of Asia) yang mempromosikan 4 Si. Yaitu, Sikembang dengan wisata alam hutan pinusnya dengan berbagai wahana. Sigandu wisata pantai dan lautnya. Si Kuping dengan wisata ekstrem paralayang dan Silurah yang mewakili wisata budaya dengan berbagai situs peninggalan peradaban Syailendra pada abad ke 8.
"Kekuatan kita ada di wisata alam, ole karena itu sudah kita siapkan peta wisata dan video visual obyek wista untuk dipromosikan, kalau panasaran maka silahkan datang ke Batang,"tandas Wihaji.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso menambahkan, pada AOE19, pihaknya menampilkan produk unggulan yang sudah diseleksi. Yakni, Batik Rifaiyah, Tas dan Sandal Kayu Bejo, kupu-kupu, batik daun, batik warna alam, kopi dan produk makanan ringan seperti emping melinjo.
"Di pameran ini kita hanya memajang sempel, jadi siapapun yang tertarik dan terjadi transaksi akan kita komunikasikan langsung dengan pihak pengrajin atau pengusaha. Kita juga siapkan katalog dari produk sampai harga tertera semuanya. Kitahanya memfasilitasi saja,"kata Wahyu.
Baca Juga: Semen Tiga Roda
Ia menambahkan, wisata unggulan pun ikut ditampilkan, seperti foto obyek wisata dan video visual, pamflet, peta wisata. Denganharapan pameran yang digelar di Jakarta Convention Center tersebut, bisa mampu mengenalkan produk ekonomi kreatif dan obyek wisata Kabupaten Batang.
Ekspo AOE19 dibuka resmi oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM,Wiranto, dan berlangsung selama tiga hari,dari tanggal 3-5 Juli 2019.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyebab Pemerintah Didesak Segera Cairkan Anggaran Pemilu

Pemerintah menggodok alokasi anggaran untuk 27 juta pekerja rentan sebagai penerima bantuan iuran (PBI) agar dilindungi jaminan sosial program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm). Untuk tahap awal, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun yang diperuntukan bagi 10 persen dari jumlah mereka itu atau sebanyak 2,7 juta pekerja. Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, Senin 17 Desember 2018, yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan dengan pihak terkait untuk mengkaji kepesertaan 27 juta pekerja rentan dakam rangka menjadi peserta jaminan sosial dengan menggunakan sumber dana lain atau di luar pemberi kerja/pengusaha. FGD diikuti kalangan pemerintah, akademisi, pengusaha dan lainnya. Direktur Pengembangan Strategis & Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Sumarjono mengatakan, kepesertaan pekerja rentan saat ini sangat memprihatinkan. Sebab, upah mereka tidak mencukupi untuk membayar iuran meskipun besarannya secara

Tutorial Memanfaatkan Sabut Kelapa untuk Bahan Cat Tembok

Semakin hari, kebutuhan manusia akan cat semakin bertambah. Mulai dari cat tembok, cat kayu, cat besi hingga cat semprot. Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa UNY yang terdiri dari Adelia Putri Hestiana Dewi, Anita Rahmawati dan Fakhrizal Naufal dari jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA memanfaatkan zeolit alam dan selulosa dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi dan perekat pada cat dinding. Baca Juga: warna cat tembok Adelia mengatakan selama ini sabut kelapa pemanfaatannya belum dioptimalkan dengan baik, padahal sabut kelapa bisa menjadikan salah satu produk cat yang ramah lingkungan. • Batik Kibasan Sabut Kelapa dari Bantul Pakai Bahan Pewarna Alami Menurutnya komponen dasar sabut kelapa sendiri terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang mana hal tersebut bisa digunakan sebagai bahan matrik pada komposit zeolite. "Sabut kelapa mengandung serat (fiber) dan gabus (pitch) yang menghubungkan satu serat dengan serat yang lainnya. Sabut kelapa ini terdiri dar

Begini Analisa Pakar ITS Surabaya Soal Ambruknya Atap Galvalum

Ambruknya atap rangka galvalum SDN Gentong I Pasuruan yang menewaskan setidaknya 2 orang dan puluhan lainnya luka menyisakan kesedihan dan kekecewaan mendalam. Pasalnya kejadian itu diduga akibat kesalahan konstruksi bangunan. Ahli Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Ir Mudji Irmawan M.T kepada beritajatim.com mengatakan bahwa hipotesa yang paling mendekati adalah karena kesalahan saat pemasangan awal galvalum. “Memang bisa diperkirakan ada kesalahan saat pemasangan awal. Jadi kesalahan sudah terjadi sejak awal,” katanya kepada beritajatim.com, Rabu (6/11/2019). Baca Juga: harga baja ringan per batang Kemudian ia menerangkan bahwa kejadian runtuhnya konstruksi rangka atap yang menggunakan material galvalum (baja ringan.red) sudah sering terjadi dan mengakibatkan banyak korban. “Mencermati kondisi tersebut, saya sudah sering mengingatkan bahwa bahan material Galvalum memang secara kualitas sudah cukup baik karena diproduksi oleh pabrik yang mempunyai k